Jadi Presiden Lagi, Joko Widodo Punya Banyak Pr Di Bidang Ekonomi

Daftar Isi

Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Banyak pekerjaan rumah di bidang ekonomi yang harus dibenahi oleh Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin sesudah resmi ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Penetapan tersebut berdasarkan hasil rapat pleno yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan, PR yang harus segera dibenahi yakni defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).

"Yang paling urgent turunkan segera defisit transaksi berjalan sebab menggerus nilai tukar rupiah secara konsisten. Semakin dalam CAD-nya, maka kebutuhan pembiayaan dalam kurs absurd jadi lebih besar," kata Bhima kepada detikFinance, Jakarta, Minggu (30/6/2019).

Baca juga: Jokowi-Ma'ruf akan Lanjutkan Pembangunan Era Jokowi-JK

Harus ada upaya kasatmata untuk mendorong substitusi impor materi baku dan barang modal. Selain itu, ia menyarankan supaya ada pengendalian terhadap peredaran barang impor di e-commerce. Menurutnya 90% lebih barang di e-commerce yakni barang impor. Disamping menjadikan defisit, itu juga berimbas negatif bagi perjuangan kecil.

Berikutnya yakni mengatasi lemahnya penetrasi ekspor Indonesia yang berdasarkan Bhima dengan cara meningkatkan daya saing dan jangan bergantung pada pasar yang itu-itu saja.

"Untuk atasi pelemahan ekspor kuncinya ada di peningkatan daya saing produk, diversifikasi tujuan ekspor ke negara alternatif dan mengambil peluang di abad perang dagang," ungkapnya.

Terakhir yakni terkait investasi yang dikala ini masih melempem. Menurut ia investasi dapat deras masuk ke Indonesia asal perizinan yang ruwet antara OSS dan tempat dibenahi.

Baca juga: Jokowi: Lupakan Perbedaan Pilihan Politik 02-01 yang Membelah Kita

Pemerintah juga harus bersungguh-sungguh memperlihatkan insentif pajak. Pemerintah memang sudah mengeluarkan banyak insentif fiskal menyerupai tax holiday dan tax allowances, tapi berdasarkan Bhima dampaknya belum terasa.

"Ini mungkin duduk kasus ditingkat menteri. Kaprikornus yang paling mendesak sebelum Oktober sudah ada perombakan tim ekonomi Jokowi besar-besaran. Ganti menteri yang menghambat," tambahnya.

Simak Video "Jokowi: Ini Bukan Tentang Aku dan Kamu, tapi Ini Tentang Bangsa"
[Gambas:Video 20detik]

Sumber detik.com